Hanafi adalah seorang
amak pribumi yang berasal dari Solok. Ibu hanafi adalah seorang janda,
yang suaminya sudah meninggal semenjak hanafi masih kecil. Ibu hanafi
sangat menyayanginya.
Meskipun sudah menjanda, ibunya berkeinginan untuk memandaikan
anaknya. Ibunya mengirim Hanafi ke Betawi untuk bersekolah di HBS.
Ibunya selalu berusaha keras untuk selalu memenuhi segala biaya Hanafi.
Selama bersekolah di Betawi, Hanafi dititipkan kepada keluarga Belanda.
Sehingga pergaulan Hanafi tidak lepas daro orang-orang Belanda. Setelah
lulus sekolah di HBS, pergaulannya juga tidak lepas dari orang-orang
Eropa, karena ia bekerja di Kantor BB sebagai asisten residen di Solok.
Meskipun Hanafi seorang pribumi asli, tingkah lakunya serta gaya
hidupnya sudah berubah menjadi kebarat-baratan. Bahkan terkadang tingkah
lakunya melebihi orang Belanda asli.
Selama ia bergaul dengan orang-orang eropa dan setiap hari
bersekolah di HBS, Hanafi dekat dengan gadis eropa yang bernama Corrie.
Dalam kesehariannya Hanafi dan Corrie memanglah sangat dekat,
hubungan keduanya seperti kakak dengan adiknya. Mereka sering
jalan-jalan berdua, main tenis bahkan duduk-duduk sambil menikmati
segelas teh pun juga berdua.
Karena hubungan mereka sangat amat dekat, maka Hanafi pun menganggap
pertemanan itu dianggap lain. Hanafi sayang kepada Corrie, namun
perasaan itu bukan sekedar hanya rasa sayang seorang kakak kepada
adiknya, melainkan rasa sayang sebagai pacar. Setiap hari Hanafi selalu
bertemu dengan Corrie meskipun hanya sebentar saja. Sikap Corrie kepada
Hanaffi juga masih nampak seperti biasanya. Hingga akhirnya Hanafi
memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya kepada Corrie. Namun
ketika Hanafi mengungkapkan isi hatinya, Corrie tidak langsung memberi
jawaban kepada Hanafi, melainkan segera berpamitan pulang dengan alasan
yang tidak jelas. Keesokan harinya, Corrie pergi meninggalkan Solok
menuju Betawi. Maka dikirimkan surat kepada Hanafi, yang isinya
penolakan secara halus mengenai pernyataan Hanafi pada tempo hari.
Corrie merasa sangat tidak mungkin menerima Hanafi, karena perbedaan
budaya antara bangsa melayu dengan bangsa eropa. Selain itu Corrie juga
ditentang oleh ayahnya jika menikah dengan orang melayu. Karena
penolakan tersebut, Hanafi jatuh sakit selama beberapa hari.
Selama dia sakit, Hanafi hanya dirawat oleh ibunya, dan selama itu
pula Hanafi sering mendapat nasihat dari ibunya. Ibunya menasihati dan
membujuk Hanafi agar menikah dengan Rapiah, yaitu anak mamaknya. Karena
pada saat Hanafi bersekolah di HBS, mamaknyalah yang mencukupi kebutuhan
Hanafi. Mendengar bujukan Ibunya, Hanafi sangat amat marah, karena
Hanafi sungguh tidak mengetahui siapakah Rapiah itu dan Hanafi hanya
suka kepada Corrie, yang telah menolak cintanya. Maka Ibu Hanafi
menjelaskan bahwa Rapiah adalah anak mamak, Sultan Batuah. Perjodohan
itu dikarenakan Ibu Hanafi berhutang budi kepada Sultan Batuah. Setelah
mendapat bujukan dari Ibunya, akhirnya Hanafi menerima perjodohan itu,
meskipun dengan sangat terpaksa. Dua tahun sudah usia pernikahan Hanafi
dan Rupiah, dan mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama
Syafei. Pernikahan yang tidak didasari dengan rasa cinta itu membuat
rumah tangga mereka tidak pernah tentram. Setiap hari Hanafi selalu
memaki-maki istrinya karena hal yang sepele. Namun Rapiah hanya diam dan
tidak pernah melawan semua perlakuan suaminya.
Hal itulah yang membuat Ibu Hanafi kagum kepada Rapiah, hingga suatu
hari Hanafi murka kepada Ibunya. Dengan tidak sengaja Ibunya menyumpahi
Hanafi. Tiba-tiba anjing gila mengigit pergelangan Hanafi hingga Hanafi
harus berobat ke Betawi. Sampai di Betawi Hanafi bertabrakan dengan
seorang gadis eropa, yang tidak lain adalah Corrie. Dengan amat senang
mereka berdua menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan berdua menggunakan
sepeda angin. Sudah satu minggu Hanafi meninggalkan Solok, setelah itu
Hanafi mencari kerja di Kantor BB sebagai commies. Meskipun gaji awal
cukup kecil, namun hanafi sangat senang.
Karena dia dapat bertemu dengan Corrie setiap hari. Hanafi berusaha
keras untuk mendapatkan Corrie, hingga hanafi rela berubah
kewarganegaraan menjadi Eropa. Setelah itu, Hanafi memohon kepada Corrie
untuk menerima ajakan pertunangannya. Karena rasa ibanya kepada Hanafi,
Corrie terpaksa menermanya. Meskipun Corrie harus menerima resiko,
yaitu dijauhi oleh teman-teman eropanya, Pesta pertunangan mereka
dilakukan dikediaman rumah teman Belandanya, namun tuan rumah nampak
tidak begitu suka dengan pertunangan itu. Karena dia tidak suka bergaul
dengan orang Belanda berkulit sawo matang.
Meskipun Rapiah dan Ibunya tahu jika Hanafi akan menikah Corrie,
namun Rapiah tetap menunggu kedatangan Hanafi. Karena Ibu Hanafi sangat
sayang kepada Rapiah, bahkan sayangnya melebihi rasa sayangnya kepada
Hanafi. Hanafi dan Corrie sudah menjadi suami istri, maka tinggalah
mereka dalam satu rumah. Namun seiring berjalannya waktu, rumah tangga
Hanafi dan Corrie sudah tidak tentram lagi. Karena sifat Hanafi yang
keterlaluan, sampai menuduh Corrie berzina dengan orang lain. Karena
kehidupannya yang dalam kondisi tidak jelas, Bangsa Eropa maupun Bangsa
Melayu sudah tidak mau mengakui Hanafi, karena keangkuhan dan
kesombongannya.
Pada akhirnya Corrie pergi ke Semarang untuk menghindari Hanafi.
Namun pada suatu hari, Hanafi menerima surat yang memberi tahukan bahwa
Corrie berada di Semarang. Setelah beberapa hari, Hanafi nekat pergi ke
Semarang untuk mencari Corrie dirumah seorang pengusaha anak-anak yatim.
Namun sampai disana justru berita buruk yang diterima oleh Hanafi.
Bahwa Corrie masuk rumah sakit karena sakit keras, yaitu kolera. Hingga
akhirnya nyawa Corrie ridak dapat ditolong lagi. Setelah kepergian
Corrie, Hanafi pulang ke Solok untuk menemui Ibunya. Setelah beberapa
hari Hanafi sampai di Solok, ia jatuh sakit karena menelan 6 butir
sublimat, yang menyebabkan Hanafi terus muntah darah dan akhrinya
merenggut nyawanya.
(Sinopsis Novel "Salah Asuhan" karya Abdul Muis
Read more at: http://blogku--inspirasiku.blogspot.com/2011/10/sinopsis-novel-salah-asuhan-karya-abdul.html
© 2011 by BlogKu InspirasiKU Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://blogku--inspirasiku.blogspot.com/2011/10/sinopsis-novel-salah-asuhan-karya-abdul.html
© 2011 by BlogKu InspirasiKU Under Common Share Alike Atribution
Tidak ada komentar:
Posting Komentar